Sebanyak 1500 mahasiswa baru dan dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta ( UNISA) melakukan aksi pernyataan sikap dukungan terhadap Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK), di halaman kampus UNISA Yogyakarta, Selasa (17/9).
Hal ini di dasari oleh indikasi semakin menguatnya upaya pelemahan (KPK) sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia. Yang semakin hari, semakin tidak menemui titik terang. Serta kesadaran bahwasanya pemberantasan korupsi adalah perjuangan yang dilandasi spirit Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat salah satunya perguruan tinggi.
Wakil Rektor I UNISA Yogyakarta, Taufiq Qurrahman, Ph.D., dalam orasinya menekankan bahwa kejahatan korupsi adalah kejahatan besar. Dalam Al Quran korupsi adalah perbuatan perusakan, merusak sendi-sendi demokrasi.
Lebih lanjut Taufiq membacakan deklarasi pernyataan sikap duntuk mendukung KPK yang ditirukan oleh seluruh mahasiswa baru dan dosen. Beberapa pernyataan adalah sebagai berikut, (1) mendeklarasikan perang melawan segala bentuk Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), (2) menolak revisi UU KPK yang bertujuan untuk melemahkan KPK, (3) mengawal segala proses hukum dan demokrasi terhadap KPK, (4) menuntut pimpinan KPK yang independen dan amanah dalam menjalankan tugasnya, (5) menolak segala bentuk upaya pelemahan KPK dari pihak manapun.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, Hasrul Halili, SH., MH., dalam orasinya mengatakan bahwa DPR sudah mensahkan revisi UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK, hal ini semakin jelas upaya untuk melemahkan KPK. Mahasiswa baru dengan semangat dan cita-cita baru akan teraborsi cita-citanya ketika bangsa ini tidak bisa menyelesaikan masalah korupsi. Hasrul mengajak kepada seluruh peserta aksi untuk melawan upaya pelemahan KPK. ‘’Hidup KPK’’, teriaknya diakhir orasi.
Dalam aksi tersebut dilakukan pula penggalangan tanda tangan untuk mendukung KPK.